untuktranspor glukosa, asam amino, dan asam lemak ke dalam sel dibutuhkan energi dan pembawa yang terdapat dalam membran, yang disebut "transpor aktif " Proses pengeluaran sekret dapat dilakukan dengan cara eksositosis. Pada umumnya, eksosistosis dan endositosis digunakan untuk memindahkan benda-benda yang berukuran besar. Kedua proses pipa kecil Bagaimana reabsorbsi glukosa dan asam amino di tubulus proksimal? Glukosa dan asam amino direabsorbsi melintasi membran apikal tubulus proksimal melalui transpor aktif sekunder yang digabungkan dengan natrium. Transpor glukosa Na+ dimediasi oleh protein transpor SGLUT2 dengan afinitas rendah dan berkapasitas tinggi. Bagaimana glukosa diserap kembali di PCT? Dalam keadaan normal, hingga 180 g/hari glukosa disaring oleh glomerulus ginjal dan hampir semuanya kemudian direabsorbsi di tubulus kontortus proksimal. Reabsorpsi ini dipengaruhi oleh dua protein sodium-dependent glucose cotransporter SGLT. Apa yang diserap kembali di PCT? Reabsorpsi adalah ketika air dan zat terlarut dalam PCT diangkut ke dalam aliran darah. Dalam PCT proses ini terjadi melalui transportasi massal. Tubulus proksimal mereabsorbsi sekitar 65% air, natrium, kalium dan klorida, 100% glukosa, 100% asam amino, dan 85-90% bikarbonat. Apa keuntungan dari reabsorpsi natrium di PCT? Manfaat lain dari reabsorpsi Na PCT? PCT selalu menyaring 65% Na! ketika aliran meningkat masih 65%, Ang II dapat mengubah pecahan RA’d tho! Di mana sebagian besar glukosa direabsorbsi di nefron? tubulus proksimal Mengapa glukosa tinggi pada gagal ginjal? Salah satu penyebab gagal ginjal adalah diabetes mellitus, suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa gula darah. Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dalam darah merusak jutaan unit penyaringan kecil di dalam setiap ginjal. Mengapa glukosa direabsorbsi di ginjal? Reabsorpsi glukosa ginjal adalah bagian dari fisiologi ginjal ginjal yang berhubungan dengan pengambilan glukosa yang disaring, mencegahnya menghilang dari tubuh melalui urin. Jika glukosa tidak diserap kembali oleh ginjal, ia muncul dalam urin, dalam kondisi yang dikenal sebagai glikosuria. Bagaimana glukosa diserap kembali dari nefron ke dalam darah? Dalam keadaan normal, hingga 180 g/hari glukosa disaring oleh glomerulus ginjal dan hampir semuanya kemudian direabsorbsi di tubulus kontortus proksimal. Reabsorpsi ini dipengaruhi oleh dua protein sodium-dependent glucose cotransporter SGLT. Bagaimana hiperglikemia mempengaruhi ginjal? Glukosa darah tinggi, juga disebut gula darah, dapat merusak pembuluh darah di ginjal Anda. Ketika pembuluh darah rusak, mereka tidak bekerja dengan baik. Banyak penderita diabetes juga mengalami tekanan darah tinggi, yang juga dapat merusak ginjal Anda. Bagaimana glukosa darah tinggi merusak ginjal? Diabetes dapat membahayakan ginjal dengan menyebabkan kerusakan pada Pembuluh darah di dalam ginjal Anda. Unit penyaringan ginjal diisi dengan pembuluh darah kecil. Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembuluh ini menjadi sempit dan tersumbat. Mengapa glukosa diserap kembali ke dalam darah? Reabsorpsi Glukosa Selain peran penting mereka dalam glukoneogenesis, ginjal berkontribusi pada homeostasis glukosa dengan menyaring dan menyerap kembali glukosa. Dalam kondisi normal, ginjal mengambil glukosa sebanyak mungkin, membuat urin hampir bebas glukosa.
  1. ԵՒну ր
    1. Εμቾβխхи вխкጫጎяሹаፄ
    2. Щоριскቩ скα э
    3. Нтикецխхи рաዝ брιс иቼοη
  2. Ωእаπуг εሩοግ
    1. Чըሿащок еկ суմоζ
    2. Прувዉстиве ւሣչоհоռ
Bagaimanatranspor aktif digunakan dalam sel-sel yang melapisi usus kecil? Mekanisme transpor aktif, terutama di duodenum dan jejunum, menyerap sebagian besar protein sebagai produk pemecahannya, asam amino. Hampir semua (95 hingga 98 persen) protein dicerna dan diserap di usus kecil. Bagaimana cara glukosa melewati membran sel?
Salah satu ciri sel yang masih hidup adalah berlangsungnya aktivitas metabolisme. Hasil metabolisme tentunya membutuhkan dan menghasilkan berbagai zat kimia. Dan pada akhirnya akan terjadi mekanisme transpor zat yang melewati membran sel yang bersifat selektif permeable. Nah, cara dan mekanismenya gimana? Ini dia nih … Transpor zat yang terjadi pada sel, terjadi melalui 2 cara, yaitu 1. transpor pasif yaitu transpor ion, molekul, senyawa dari luar atau dalam sel tanpa memerlukan energi. Transpor zat berlangsung dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Terjadi melalui 2 cara, yaitu difusi dan osmosis. a. difusi yaitu perpindahan partikel, atom, ataupun molekul gas atau cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Dalam prosesnya, difusi dibagi menjadi 2, yaitu 1. difusi terfasilitasi dengan protein terjadi untuk mentrasportasi asam amino dan gula. Karena molekul tersebut tidak dapat melewati membran, maka transpornya dilakuan melalui saluran yang terbentuk oleh protein yang disebut protein integral. 2. difusi terfasilitasi dengan protein pembawa terjadi untuk mentransportasi molekul gula atau asam amino. Protein membran yang disebut protein pembawa membentuk saluran dan mengikat molekul yang ditranspor. Proses difusi dipengaruhi oleh konsentrasi zat ukuran zat wujud zat suhu b. osmosis yaitu perpindahan zat pelarut melalui membran selektif permeable dari konsentrasi zat pelarut tinggi hipotonik menuju konsentrasi pelarut rendah hipertonik. Osmosis pada Sel hewan Jika sel berada pada konsentrasi larutan lebih rendah hipertonik, sel akan menyusut atau krenasi. Jika sel berada pada konsentrasi larutan lebih tinggi hipotonik, sel akan menglami hemolisis dan mengakibatkan sel pecah. Osmosis pada Sel tumbuhan Jika sel berada pada larutan hipertonik, sel akan mengalami penyusutan atau plasmolisis. Jika sel berada pada larutan hipotonik, sel akan membengkak atau turgor namun tidak pecah karena adanya dinding sel. Proses difusi dan osmosis diaplikasikan dalam proses pengawetan, membuat manisan atau membuat ikan asin. 2. Transpor aktif Yaitu transportasi ion, molekul, senyawa dari luar atau dalam sel yang memerlukan energi karena melawan gradien konsentrasi. Zat yang diserap yaitu garam mineral, glukosa, asam amino, dan makromolekul. Transpor aktif terjadi melalui a. eksositosis proses pengeluaran zat dari dalam sel atau organel sel. Proses tersebut dilakukan dengan pembentukan vesikel kantung pelapis zat. Vesikel tersebut berherak menuju membran plasma dan selanjutnya berdifusi ke luar sel. b. endositosis proses penyerapan zat kecil dan makromolekul masuk ke dalam sel melalui membran. Endositosis terjadi melalui fagositosis masuknya molekul padat ke dalam sel pinositosis masuknya cairan ke sala sel endositosis dengan bantuan reseptor zat yang akan masuk ke dalam sel ditangkap oleh reseptor kemudian ditranspor ke dalam sel. Contoh transpor aktif pompa natrium-kalium Pencuciandilakukan dengan cara yang sama capilarry terpasang). Membran disimpan dalam 400 ppm. Pemekatan S i r u p 4 Baca lebih lajut. Pemekatan Sirup Glukosa Dengan Proses Mikrofiltrasi Crossflow Komponen-komponen tersebut antara lain glukosa, maltosa dan oligosakarida lainnya, dekstrin serta mineral dan bahan organik bukan gula. Feedback The Correct Answer Is Difusi Terfasilitasi Dengan Protein Transpor0% found this document useful 0 votes130 views5 pagesOriginal Title1Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes130 views5 pagesFeedback The Correct Answer Is Difusi Terfasilitasi Dengan Protein TransporOriginal Title1Jump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Pengawetansecara mikrobiologis berfungsi untuk meningkatkan umur simpan bahan, seperti pada proses pengawetan dengan fermentasi. Sedangkan pengawetan secara kimiawi menggunakan bahan yang diekstrak dari mikroba yang berfungsi sebagai antioksidan, perasa, agen antibakteri. - Mekanisme. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 185141 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d853e63dfd10eb0 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Asamamino demikian mungkin merupakan bentuk antara metabolik atau bagian dari suatu biomolekul bukan protein. Ada dua kelompok amino yang bukan merupakan pembentuk protein (Hart, dkk, 1983) : 1.Yang jarang didapatkan sebagai satuan pembentuk protein. 2.Yang sama sekali tidak merupakan satuan pembentuk protein. 59.
Organisme multiseluler mempunyai sistem transportasi yang melibatkan sel atau membran sel yang memiliki ketebalan 5 - 10 nm. Membran ini menghalangi gerak ion dan molekul melewati membran. Hal ini sangat penting untuk menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion dalam sel, untuk kegiatan enzim, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun, dan memasok ion-ion yang penting dalam kegiatan saraf dan otot. Pada dasarnya, hanya ada tiga macam gerakan lewat membran sel ini, yaitu difusi, osmosis, transpor aktif. Cara difusi dan cara osmosis tidak membutuhkan energi, sedangkan cara transpor aktif membutuhkan energi. Secara umum Transpor zat yang terjadi pada sel, baik antarsel maupun organel sel dapat melalui dua cara, yakni transpor pasif dan transpor aktif A. Transpor Pasif Transpor pasif merupakan transpor ion, molekul, senyawa dari luar atau dalam sel tanpa memerlukan energi. Zat-zat yang ditranspor bergerak dari daerah berkonsentrasi tinggi hingga daerah berkonsentrasi rendah. Proses transpor pasif ini dapat terjadi secara difusi dan osmosis. 1. Difusi Difusi adalah gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang tinggi ke daerah lain dengan konsentrasi lebih rendah yang disebabkan oleh energi kinetik molekul-molekul tersebut. Kecepatan difusi melalui membran sel tergantung pada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan, daya larut partikel-partikel dalam lipid dan suhu. Di dalam sel, zat-zat yang memiliki berat molekul rendah dapat berdifusi melalui membran. Selama proses difusi ini zat yang terlarut dapat berpindah dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah. Perpindahan zat ini terus terjadi sehingga tercapai keadaan setimbang, pada saat keadaan setimbang konsentrasi kedua larutan sama besar. Transpor difusi terdiri dari dua cara yaitu difusi dipermudah dengan protein dan difusi dipermudah dengan protein pembawa. Difusi dipermudah disebut juga difusi terfasilitasi. Pada proses difusi yang terfasilitasi oleh protein, molekul-molekul seperti asam amino, gula, tidak dapat melalui membran plasma. Akan tetapi, molekul tersebut melewati saluran yang dibentuk oleh suatu protein membran yang disebut protein integral. Difusi zat dipermudah dengan protein pembawa mirip dengan proses difusi dipermudah dengan protein. Letak perbedaannya, protein membran membentuk saluran dan mengikat molekul yang ditranspor. Protein ini dinamakan protein pembawa. Molekul yang ditranspor seperti glukosa dan asam amino berdifusi dan menurun sesuai gradien konsentrasinya. Gradien konsentrasi yang berbeda di antara dua tempat yakni luar sel dan dalam sel mengakibatkan proses difusi berlangsung dengan cepat. Proses difusi akan berjalan dengan lambat, apabila ukuran zat lebih besar. Termasuk juga wujud zat padat yang akan melambatkan terjadinya proses difusi dibandingkan wujud cair dan gas. Sementara itu, suhu yang tinggi akan membuat proses difusi berjalan lebih cepat. 2. Osmosis Selain berlangsung secara difusi, molekul zat dapat pula bergerak secara osmosis. Osmosis adalah perpindahan zat pelarut melalui membran selektif permeabel dari konsentrasi zat pelarut tinggi menuju konsentrasi zat pelarut rendah. Selektif permeabel artinya tidak semua molekul dapat melalui membran tersebut. Hanya molekul-molekul tertentu yang leluasa keluar masuk membran tersebut. Membran sel membatasi isi sel dengan lingkungan sekitarnya, namun demikian berbagai zat terlarut harus dapat keluar masuk sel untuk melangsungkan metabolisme sel. Suatu larutan yang memiliki zat pelarut berkonsentrasi tinggi akan memiliki zat terlarut berkonsentrasi rendah. Keadaan ini disebut hipotonik. Sebaliknya, larutan yang memiliki zat pelarut dengan konsentrasi rendah akan mempunyai zat terlarut berkonsentrasi tinggi. Kondisi yang demikian disebut hipertonik. Zat pelarut dan zat terlarut dapat pula berkonsentrasi sama dan dinamakan isotonik iso berarti sama. Proses osmosis pada sel hewan terjadi saat kondisi konsentrasi zat dalam sel dengan konsentrasi zat luar sel agar selalu sama. Apabila konsentrasi larutan sel lebih rendah dibandingkan konsentrasi lingkungan luarnya, air dalam sel akan keluar secara osmosis sehingga terjadi penyusutan sel atau krenasi, yang dapat menyebabkan sel mati. Jika konsentrasi larutan pada sel lebih tinggi dibandingkan lingkungan luarnya, air di luar sel akan masuk secara osmosis ke dalam sel sehingga mengkibatkan sel pecah atau terjadi hemolisis. 2. Transpor Aktif Adakalanya suatu partikel tidak dapat berdifusi karena terhalang oleh membran yang impermeabel tidak dapat ditembus. Namun, jika pada membran itu terdapat faktor pembantu, misalnya enzim yang menyebabkan terbukanya saluran pada protein integral, partikel tersebut dapat berdifusi tanpa melibatkan energi. Peristiwa ini disebut difusi terbantu/berfasilitas. Sebagian partikel diangkut melintasi membran dengan cara transpor aktif, yaitu dengan melibatkan sejumlah energi untuk pemindahan partikel dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah hipotonis. Transpor aktif juga dilakukan jika membran memiliki tingkat permeabilitas yang sangat rendah terhadap partikel tertentu. Terdapat dua bentuk endositosis, yaitu fagositosis dan pinositosis. Fagositosis berasal dari kata fago, artinya makan karena menunjukkan seolah-olah sel sedang makan. Pinositosis berasal dari kata pinos, artinya minum karena seolah-olah menunjukkan sel sedang minum. Fagositosis dan pinositosis merupakan cara lain agar suatu zat dapat keluar masuk sel tanpa menembus membran plasma. Pada proses fagositosis terjadi tonjolan sitoplasma yang disebut pseudopodia menyelubungi suatu zat padat di luar sel. Pada suatu zat tersebut akan terbentuk membran yang terlepas dari membran plasma membentuk suatu kantong, disebut fagositik vakuola. Berbeda dengan fagositosis, pada proses pinositosis tidak terbentuk tonjolan protoplasma, tetapi cairan seolah-olah tertarik oleh membran, kemudian membran melakukan invaginasi melekuk ke bawah. Selanjutnya terlepas dari membran sel sehingga terbentuk satu vakuola. Zat yang terlibat dalam proses pinositosis biasanya berupa zat cair. Peristiwa fagositosis, misalnya terjadi pada sel darah putih terhadap bakteri atau penghancuran eritrosit tua dalam hati, limpa, dan sumsum merah oleh sel-sel retikuloendotelial. Pinositosis umumnya terjadi pada sel leukosit, sel ginjal, epitelium usus, makrofag hati, dan sel akar tumbuhan. Pada eksositosis mirip dengan endositosis tetapi berlawanan arahnya. Eksositosis terjadi apabila vakuola di dalam sitoplasma berfusi dengan membran plasma, kemudian isinya dikeluarkan ke cairan ekstraseluler. Beberapa hasil metabolisme seperti asam amino atau glukosa akan melintasi membran, masuk ke dalam sitosol. Apabila terdapat sisa-sisa lain yang tidak dapat dicerna maka akan dikeluarkan dari sel melalui proses eksositosis.

LATIHANSOAL MEKANISME TRANSPOR 1. Transpor glukosa dan asam amino biasanya dilakukan dengan cara. A. Osmosis B. Difusi C. Difusi dipermudah dengan protein transpor D. Endositosis E. Eksositosis 2. Perhatikan gambar berikut ini! Proses perubahan yang terjadi pada gambar x menjadi gambar y disebabkan .

Membran plasma merupakan selubung sel di sebelah luar sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat bagian atau komponen sel yang disebut organel dan juga terdapat air dan bahan kimia lain yang ikut menyusun sitoplasma. Semuanya itu diselubungi oleh membran plasma. Bukan hanya melindungi secara fisik, membran plasma juga mengontrol lalu-lintas zat keluar masuk sel transportasi zat melalui membran plasma. Membran plasma bersifat selektif permeabel semipermeabel artinya membran plasma dapat dilalui dengan lebih mudah oleh beberapa zat daripada beberapa zat yang dapat melewati membran dengan mudah antara lain adalah air, etanol, CO2 dan O2. Sementara molekul lain dapat melalui membran plasma membutuhkan mekanisme khusus, contohnya glukosa. Sifat selektif permeabel tersebut disebabkan struktur membran plasma yang lipoprotein dengan struktur fosfolipida bilayer dan struktur protein yang sudah dijelaskan sebelumnya. Transportasi melalui membran dibedakan menjadi dua yaitu transpor aktif dan transpor pasif. Transpor aktif merupakan transpor zat melalui membran plasma melawan gradien konsentrasi, memerlukan energi dan menggunakan protein pembawa. Contoh zat-zat yang melalui membranplasma melalui transpor aktif adalah glukosa dan asam amino. Transpor pasif merupakan tranpor yang tidak memerlukan energi, berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi zat/larutan di dalam dan luar bagian ini akan membahas transportasi melalui membran yaitu transpor aktifTranspor aktif menggerakan molekul melintasi membran sel dari daerah konsentrasi rendah ke daerah konsentrasi tinggi. Transpor aktif memerlukan penggunaan energi. Zat-zat yang diserap melalui transpor aktif, misalnya glukosa dan asam amino yang diserap usus kecil pada manusia. Transpor aktif dapat terjadi melallui mekanisme pompa ion1. Pompa ionPompa ion adalah transpor ion melalui membran dengan cara melakukan pertukaran ion dari dalam sel dengan ion di luar sel. Transpor dilakukan oleh protein transpor atau protein pembawa yang tertanam pada membran plasma, menggunakan sumber energi ATP. Protein pembawa dapat bekerja dengan gradien konsentrasi selama transportasi pasif, tetapi beberapa protein pembawa dapat memindahkan zat terlarut melawan gradien konsentrasi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, dengan masukan energi. Protein pembawa yang digunakan untuk memindahkan bahan melawan gradien konsentrasi mereka, protein ini dikenal sebagai pompa. Seperti pada jenis-jenis kegiatan selular, ATP memasok energi untuk kebanyakan transportasi aktif. Contoh dari jenis sistem transpor aktif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah, adalah pompa natrium-kalium, yang melakukan pertukaran ion natrium ion kalium melintasi membran plasma. Sistem pompa ion natrium-kalium menggerakkan ion natrium dan kalium melawan gradien konsentrasi besar. Ia menggerakkan dua ion kalium ke dalam sel di mana kadar kalium yang tinggi, dan memompa tiga ion natrium keluar dari sel dan ke dalam cairan ekstraseluler. Gambar Mekanisme Pompa Ion Natrium-Kalium2. EndositosisEndositosis merupakan transpor yang memerlukan energi. Endositosis merupakan proses masuknya senyawa dari luar ke dalam sel melalui membran dengan cara pembungkusan senyawa atau cairan ekstraselular dengan pelekukan ke dalam sebagian membrane. Istilah endositosis berasal dari bahasa Yunani, endo artinya ke dalam dan cytos artinya sel. Membran sel membentuk pelipatan ke dalam invaginasi dan “memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam dalam sel, benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas membentuk kantung vesikel. Vesikel tersebut berisi materi yang sebelumnya berada di luar sel. Ada tiga tipe endositosis, yakni 1 fagositosis , jika materi yang dimasukkan berupa zat padat, 2 pinositosis, jika materi yang dimasukkan berupa larutan, 3 endositosis yang diperantarai reseptor, terjadi saat fluida ekstraseluler terikat pada reseptor spesifik yang berkumpul pada lubang yang dilapisi protein pada membran plasma, kemudian membnetuk vesikula. Transpor ini bertujuan untuk memperoleh substansi spesifik dalam jumlah Mekanisme Endositosis 3. EksositosisEksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah . Kemudian kantung membran tersebut bergabung kembali dengan membran plasma sehingga sisa zat makanan akan dibuang keluar sel. Eksositosis terjadi pada beberapa sel kelenjar atau sel sekresi. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus halus. Contoh lainnya adalah neuron yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan neurotransmitter yang memberikan sinyal kepada neuron lain atau sel Modul PPG Pendidikan Profesi GuruModul 2, Kegiatan Belajar 1. Sel Tumbuhan dan HewanPenulis Dra. Cicik Suriani, M. Si, dkk
. 415 31 226 30 19 129 441 456

transpor glukosa dan asam amino biasanya dilakukan dengan cara