Dalam Galatia 5:1 dituliskan "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan". Kemerdekaan yang terjadi dalam kehidupan kita merupakan anugerah Tuhan Yesus yang terbesar, sehingga hidup kita tidak lagi berada dalam penjajahan dosa lagi.
Dalam naskah klasik barat soliloque ini panjang-panjang, bahkan disebutnya sudah bukan soliloque lagi, melainkan sudah taraf monolog, monodrama, melodrama, one man play, one man show, teater solo dll. Tentu saja tidak cukup energi Penulis untuk mengulas satu persatu yang menggambarkan pertunjukan teater yang diperankan oleh
Misbach Jazuli. Sandiwara ini ditulis khusus untuk latihan bermain. Sebab itu sangat sederhana sekali. Dan sangat kecil sekali. Dan sandiwara ini kita mulai pada suatu pagi. Mestinya pada suatu pagi itu ia sudah duduk dekat kasregisternya di kantornya, tapi pagi itu ia masih berada di ruang tengahnya, kelihatan lesu seperti wajahnya. Gugup melihat arloji. Tepat! Delapan seperempat. Saya telah terlambat tiga perempat jam. Maaf saya harus ke kantor. Lain kali kita sambung cerita ini atau datanglah ke kantor saya, PT Dwi Warna di jalan Merdeka. fTanyakan saja disana nama saya, kasir Jazuli. Maaf. Sampai ketemu.

Monolog "Apakah Kita Sudah Merdeka" karya Putu Wijaya. Pementasan: Teater Rumpun Padi - UK Petra Surabaya. Naskah APAKAH KITA SUDAH MERDEKA. Penulis: Putu Wijaya. video uploaded by : Marsetio Hariadi. adirhapsody. @adirhapsody #adirhapsody. alamat email: adie@tuta.io.

Sedangkan.. aku hanya si kosong .. aku anak yatim piatu/ aku tidak memiliki siapapun di dunia ini. Hidupku terasa suram. Tak ada satupun orang yang mau menemani diriku. Dulu., iya itu dulu. Dulu aku memiliki keluarga yang sangat sayang padaku. Tetapi, tetapi karena keegoisan yang aku miliki semuanya jadi hancur. Orang tuaku menderita. . 402 308 159 339 123 118 292 363

naskah monolog apakah kita sudah merdeka