Fikri- Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah kali ini saya akan memposting tentang sinopsis dari novel Sherlock H
Penelusuran Benang Merah merupakan buku novel fiksi detektif karya Sir Arthur Conan Doyle yang memperkenalkan tokoh detektif konsultan rekaannya, Sherlock Holmes, serta sahabat sekaligus penulis kisah petualangannya, dr. Watson, yang kelak akan menjadi dua tokoh terkenal dalam dunia sastra. Detail Buku Judul Benang Merah Sherlock Holmes Genre Mistery Penulis Sir Arthur Conan Doyle Penerjemah Sendra B. Tanuwidjaja Bahasa Indonesia Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit 29 July 2019 Jumlah Halaman 160 halaman Berat Buku Kg Lebar Buku Cm Panjang Buku Cm ISBN 9786020631653 Harga Buku Rp Deskripsi Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet”Sinopsis Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet”Penulis Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet”Tokoh Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet”Review Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet”Kelebihan dan Kekurangan Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet”Kelebihan,Kekurangan,Buku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Novel Deskripsi Buku Penelusuran Benang Merah merupakan buku pertama dalam seri Sherlock Holmes dan mengisahkan perkenalan dr. Watson dengan sang detektif. Sang dokter yang ketika itu belum mengetahui profesi Holmes, pada awalnya dibuat bingung dengan keeksentrikan pria itu serta kemampuannya yang unik. Holmes sangat pandai dalam ilmu deduksi dan mampu menebak keadaan seseorang hanya dalam sekali pandang. Para tamu yang mengunjungi rumah sewaan mereka di Baker Street pun berasal dari berbagai kelas sosial, mulai dari bangsawan sampai portir. Holmes juga mahir bermain biola, tetapi lebih sering menggeseknya sembarang. Dia bisa tampak sangat bersemangat, namun di lain waktu tampak merenung dengan tatapan kosong seperti orang kecanduan narkotika. Dr. Watson baru memahami teman barunya itu ketika ia mengetahui profesi Holmes dan mendapat kesempatan untuk menyaksikan sang detektif bekerja, menelusuri benang merah rangkaian pembunuhan yang terjadi di jantung kota London. Sinopsis Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” karya Sir Arthur Conan Doyle ini diterbitkan dengan izin khusus Lady Conan Doyle, di terbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Bercerita tentang pembunuhan pada rumah kosong, dimana kisah dalam novel ini terbagi atas 2 Bagian setiap bagian terbagi lagi atas beberapa Bab dan dengan latar waktu kilas balik. Pada awal cerita yaitu Bagian 1 menceritakan bagaimana awal pertemuan antara dr. Watson dengan Sherlock Holmes. Pada awalnya dibuat bingung dengan kebiasaan dan kemampuan yang unik Holmes. Holmes sangat pandai dalam ilmu deduksi serta menebak keadaan seseorang hanya dalam sekali pandang, mahir bermain biola. Dr. Watson baru memahami bahwa teman barunya itu saat mengetahui profesinya dan juga mendapat kesempatan untuk menyaksikan Holmes bekerja kasus pembunuhan yang terjadi di jantung kota London. Holmes dapat menebak siapa pembunuhnya dengan meneliti keadaan sekitar pembunuhan dan akhirnya menjebak hingga dengan mudah menangkap pembunuhnya Mr. Jefferson Hope. Pada Bagian 2 akan menceritakan kilas balik tentang perjalanan kehidupan John Ferrier dengan putri angkatnya Lucy Ferrier, hingga 19 tahun kemudian yang pada akhirnya bertemu dengan Mr. Jefferson Hope. Pertemuan antara Lucy Ferrier dengan Jefferson Hope membuat mereka saling jatuh hati dan hal ini disadari oleh ayahnya dan beliau menyetujui namun beliau khawatir karena tahu Pemimpin Mormon, Brigham Young tidak akan membiarkan putrinya menikah dengan orang di luar kaumnya. Akhirnya John Ferrier dan Lucy, putrinya melarikan diri dibantu kekasihnya, Jefferson Hope. Meskipun mereka akhirnya dapat keluar dari Tanah Orang Suci’ namun pada hari kedua pelarian, Kaum Mormon berhasil membawa Lucy kembali dan mereka membunuh ayahnya sedangkan pada saat kejadian Jefferson Hope sedang berburu mencari makanan. Mengetahui hal tersebut membuat Jefferson Hope murka terlebih ketika dia kembali ke Tanah Orang Suci’ mendapatkan bahwa mereka telah menikahkan Lucy dan pada akhirnya Lucy meninggal sebulan kemudian. Hal tersebutlah yang membuat Mr. Jefferson Hope membunuh Enoch Drebber dan Joseph Stangerson, meski memerlukan waktu selama 20 tahun Penulis Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” Sir Arthur Conan Doyle, Sir Arthur Conan Doyle merupakan penulis buku novel fiksi ilmiah yang memiliki kebangsaan Skotlandia, Sir Arthur Conan Doyle merupakan pria kelahiran tahun 1859 pada bulan mei tanggal 22 lahir di Edinburgh merupakan anak kedua dari 10 bersaudara dari pasangan Charles Altamont Doyle dan Mary Foley. Merupakan mahasiswa yang menempuh pendidikan selama 7 tahun di Jesuit di Lancashire, Inggris di tahun 1868 setelah Sir Arthur Conan Doyle menyelesaikan satu tahun tambahan bersekolah di Feldkirch, Austria ia memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya Edinburgh. Sir Arthur Conan Doyle menerima kualifikasi sarjana kedokterannya dan juga magister bedah dari Edinburgh di tahun 1881 dan gelar di tahun 1885 setelah melakukan penyelesaian tesis dengan judul “Sebuah Esai tentang Perubahan Vasomotor di Tabes Dorsalis” ada banyak aspek-aspek lain dari sisi pendidikan dan juga pengalaman medis dari Sir Arthur Conan Doyle yang ada pada novel semi autobiografi nya yaitu “the Firm of Girdlestone” di tahun 1890 dan juga “The Stark Munro Letters” di tahun 1895 serta kumpulan cerita pendek medis “Round the Red Lamp” di tahun 1894. Dimana Sir Arthur Conan Doyle ini sudah menulis sebanyak 60 cerita yang bertemakan detektif mengenai tokoh Holmes dan asisten setianya yaitu watson. Karena adanya dorongan dan juga desakan oleh pihak publik Sir Arthur Conan Doyle terus melanjutkan dan menulis petualangan-petualangan “Sherlock Holmes” sampai dengan tahun 1926, melalui cerita-cerita pendek yang dikumpulkan menjadi beberapa volume dan kemudian ia juga menulis beberapa novel lainnya seperti “The Hound of The Baskervilles di tahun 1901 sampai dengan tahun 1902 yang menampilkan Holmes dan juga asistennya Watson. Dilanjutkan dengan karya lainnya yaitu mengenai kisah ksatria pada abad ke-14 yang dituang di dalam bukunya yang berjudul “The White Company” pada tahun 1891. Tokoh Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” Sherlock Holmes, yang merupakan detektif konsultan yang memiliki tubuh jangkung dan kurus dan memiliki mata tajam yang menusuk, bentuk hidung yang runcing dan memiliki ekspresi yang dimiliki terkesan seperti selalu waspada dan juga mantap. Memiliki karakter yang misterius dan juga cerdas namun tidak sombong. Dr. Watson, merupakan seorang dokter dan merupakan pensiunan dari tenaga medis yang beroperasi di angkatan darat merupakan karakter yang memiliki karakter yang traumatik namun memiliki sifat yang baik hati dan setia kawan. Tobias Gregson, merupakan tokoh seorang detektif kepolisian di Scotland Yard dan memiliki fisik yang tinggi, rambut berwarna kemerahan, dan wajah yang pucat dimana memiliki karakter yang cerdas namun sayang ia memiliki sifat yang sombong dan iri hati terhadap keberhasilan teman-temannya Lestrade, Merupakan seorang pria yang memiliki fisik yang kecil dan berwajah runcing dan merupakan seorang yang memiliki profesi sebagai detektif di Scotland Yard dimana merupakan, memiliki karakter yang cerdas namun ia memiliki sifat yang sombong dan suka iri hati terutama pada Tobias Gregson. John Rance, Merupakan seorang pria yang memiliki profesi sebagai polisi yang merupakan polisi yang menemukan mayat dari salah satu tokoh di dalam buku ini yaitu Enoch J. Drebber. John Rance memiliki karakter yang pemberani namun memiliki sifat tamak di dalam dirinya. Madam Charpentier, Merupakan tokoh seorang ibu yang penyayang dan merupakan seorang pemilik kos dimana tokoh Enoch J. Drebber dan Joseph Stangerson menetap dan tokoh Madam Charpentier ini memiliki sifat yang tamak. Alice, Merupakan tokoh anak dari Madam Charpentier, ini memiliki fisik dan sifat yang menawan dan juga memiliki sifat yang jujur dan baik. Arthur Charpentier, Merupakan tokoh anak dari Madam Charpentier yang merupakan kakak dari tokoh Alice yang berprofesi sebagai Angkatan Laut Kerajaan yang merupakan letnan dua di Angkatan Laut, tokoh Arthur ini memiliki karakter yang mudah untuk marah dan naik darah namun tokoh ini sangat menyayangi adiknya yaitu tokoh Alice. John Ferrier, Merupakan tokoh yang memiliki profesi sebagai petani, memiliki fisik wajah yang kurus, tulang pipi yang menonjol, kulit kecoklatan, bentuk mata yang cekung, memiliki warna rambut dan janggut berwarna kecoklatan dan beruban. Tokoh John ferrier ini merupakan seorang bekas pemburu dan merupakan seorang ayah angkat dari tokoh Lucy, memiliki karakter yang baik hati, pemberani, pekerja keras, dan begitu menyayangi putrinya, namun tokoh ini juga memiliki karakter yang kasar. Lucy ferrier, Merupakan tokoh yang merupakan anak dari John Ferrier, fisik Lucy Ferrier ini menjadikan Lucy sebagai gadis tercantik di Utah yang merupakan kekasih dari Jefferson Hope namun Lucy dipaksa menikah oleh tokoh Enoch J. Drebber, karakter dari tokoh Lucy ini memiliki sifat yang baik hati dan juga mandiri. Jefferson Hope, Merupakan tokoh kekasih Lucy Ferrier, tokoh Jefferson Hope ini memiliki karakter yang baik namun ia memutuskan untuk membunuh karena dendam yang dimilikinya. Tokoh Jefferson Hope ini memiliki karakter yang tangguh, berani, religius, namun memiliki karakter yang pendendam. Enoch J. Drebber. Merupakan tokoh suami dari Lucy Ferrier, memilliki 7 orang istri dan memiliki fisik wajah yang tembam. Memiliki karaakter watak yang jahat, sombong, dan juga tamak. Joseph Strangerson, Merupakan tokoh yang berprofesi sebagai notaris dan juga seorang teman dari tokoh Drebber, tokoh ini memiliki fisik berwajah panjang dan kulit yang pucat dan memiliki karakter yang tertutup, sombong dan juga dikenal kejam Brigham Young, Merupakan tokoh dari pemimpin dari kelompok Mormon, memiliki karakter yang kejam dan juga otoriter. Review Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” karya Sir Arthur Conan Doyle dibawakan dengan gaya bahasa yang bisa dikatakan komunikatif dan mudah untuk kita pembacanya menjadi mengerti ditambah dengan dialog-dialog yang hidup sehingga kita sebagai pembacanya di ajak untuk bermain dengan imajinasi kita untuk membayangkan kisah dalam buku ini, ditambah dengan penulis menyelipkan kata-kata puitis dan juga kata-kata kutipan di dalamnya yang membuat buku ini menjadi lebih lengkap. Berlatar waktu di tahun 1878 dan pada tahun 1847, berlatar tempat di banyak tempat seperti di Utah, Ngarai Elang, Padang Garam, cleveland ohio USA, Afghanistan, Stasiun euston, Halliday’s Private Hotel, Audley Court No. 46, Kennington Park Gate, London Inggris, Baker Street Np. 221 B, Laboratorium Kimia, dan Lauriston Gardens No. 3 Brixton Road. kisah cerita dalam buku ini akan dibawakan oleh penulis dengan suasana yang menegangkan dan penuh dengan misteri Kelebihan dan Kekurangan Buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” Kelebihan, Gaya bahasa yang ditulis oleh penulis buku “Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” mudah untuk dimengerti oleh kita pembacanya sehingga kita dapat dengan mudah untuk memahami alur dalam cerita serta bagaimana penulis menjelaskan hal-hal yang ingin disampaikan oleh penulis. Kekurangan, Karena alur yang terdapat didalam buku ini bisa dikatakan simple dan mudah untuk kita sebagai pembacanya mengerti alur dan maksud ceritanya hal ini juga membuat kisah dalam buku ini menjadi mudah untuk ditebak dan untuk mereka yang merupakan pecinta buku dengan kisah misteri dan menegangkan mungkin buku ini bisa dikatakan kurang menantang dan menegangkan. Nah, itulah review buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” karya Sir Arthur Conan Doyle mengenai gambaran tentang betapa misteriusnya suatu kasus pembunuhan yang terjadi di dalam kisah buku ini. Namun, dalam buku ini juga banyak mengangkat hal lainnya seperti kecerdasan, petualangan, kejahatan, kebaikan, kekeluargaan, pengorbanan, agama, kekuasaan, cinta, persahabatan, dan juga kompetisi. Kutipan yang menggambarkan tema misteri pembunuhan Grameds. Jika Grameds ingin mencari informasi lebih dalam mengenai buku ”Penelusuran Benang Merah Sherlock Holmes A Study in Scarlet” karya Sir Arthur Conan Doyle ini maupun buku-buku Sherlock Holmes volume lainnya atau buku bergenre misteri, kalian dapat membaca berbagai buku yang ada di Gramedia yang pastinya mudah dipahami dan kaya akan informasi. Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu membantu Grameds. Semoga bermanfaat!
Prototipeuntuk dalang modern detektif , Holmes pertama kali muncul dalam Conan Doyle's A Study in Scarlet , diterbitkan dalam Beeton's Christmas Annual 1887. Sebagai detektif konsultasi pertama dan satu-satunya di dunia, ia mengejar para penjahat di seluruh Victoria dan Edwardian London, selatan Inggris, dan benua Eropa.
PETUALANGAN PERTAMA SHERLOCK HOLMES “PENELUSURAN BENANG MERAH” IDENTITAS BUKU Judul Asli Sherlock Holmes, A Study In Scarlet Judul Terjemahan Penelusuran Benang Merah Pengarang Sir Arthur Conan Doyle Alih Bahasa B. Sendra Tanuwidjaja Penerbit Gramedia Pustaka Utama Cetakan I, November 2001 Tebal Halaman 216 Halaman SINOPSIS BUKU Sir Arthur Ignatius Conan Doyle adalah pengarang cerita fiksi terkenal berkebangsaan Inggris. Salah satu karangannya yang paling terkenal adalah seri petualangan Sherlock Holmes. Pada tahun 1886, ia menciptakan tokoh Sherlock Holmes yang diilhami dari Dr. Joseph Bell, salah satu dosennya. Cerita pertama yang berjudul A Study In Scarlet diterbitkan pada tahun 1887. Inilah buku petualangan pertama Sherlock Holmes. Pada buku ini, diceritakan bahwa inilah pertemuan pertama John Watson, seorang mantan dokter militer yang baru pulang dari Afganistan dengan Sherlock Holmes, seorang detektif konsultan. Stamford mengajak Sherlock Holmes dan John Watson untuk berkenalan, karena John Watson sedang mencari apartemen yang murah di Inggris dan Sherlock Holmes bersedia berbagi sewa kamar di sebuah apartemen di Baker Street yang dimiliki oleh Nyonya Hudson. John Watson, yang cara hidupnya kaku, intelek dan tipikal khas orang Inggris yang “normal” seolah tercipta untuk melengkapi sosok Sherlock Holmes yang luar biasa ganjil, “nyentrik” namun mempunyai kemampuan deduksi yang luar biasa. Seperti apa yang dikatakan Watson, “Kau orang pertama yang membuat ilmu deduksi begitu gamblang seperti ilmu eksakta” halaman 60 Bagi Watson, mengenal Holmes yang misterius membuatnya merasa hidupnya banyak mengalami kejadian yang menarik untuk diikuti. Banyak ilmu yang dimiliki Holmes, namun ada beberapa yang tidak ia kuasai pula. Seperti sastra, filsafat, perpolitikan bahkan mengenai teori Copernicus. “Bahwa ada manusia beradab di abad ke 19 ini yang tidak menyadari bahwa bumi ini mengitari matahari, bagiku merupakan fakta yang begitu luar biasa hingga aku hampir-hampir tidak mempercayainya.” Halaman 24 Petualangan pertama bermula ketika Sherlock Holmes mendapat surat tentang adanya kasus pembunuhan di rumah kosong di Brixton Road dari Inspektur Gregson dari Scotland Yard. Sherlock dan Watson lalu pergi ke Brixton Road untuk penyelidikan langsung di TKP. Korban bernama Enoch J. Drebber dari Cheveland. Dia datang bersama Mr. Joseph Stangerson namun ia tak ada di TKP. Namun tak ada tanda kekerasan pada korban. Di dinding dituliskan RACHE dalam darah. Inspektur Gregson dan Inspektur Lestrade yakin bahwa kata RACHE tersebut dituliskan korban. Korban sebenarnya ingin menulis RACHEL. Tapi, ia tak sanggup menulisnya karena ajalnya sudah menjemputnya. Tapi setelah Holmes melakukan penyelidikan, ia memulai deduksinya secara gamblang gambaran si pelaku. Ia juga mengatakan bahwa tidak perlu mencari Rachel, karena RACHE sendiri dalam bahasa Jerman adalah BALAS DENDAM. Holmes dan Watson lalu meninggalkan TKP. Mereka menuju rumah John Rance, polisi yang bertugas pada saat kejadian. Polisi itu mengatakan bahwa ada seseorang yang mabuk ditempat kejadian. Holmes sendiri meyakini bahwa orang mabuk itulah pelakunya. Keesokan harinya, Holmes telah memasang iklan di surat kabar, bahwa ia telah menemukan sebuah cincin yang ditemukannya di TKP. Seseorang datang menemuinya di Baker Street dan meminta cincin itu kembali. Ketika orang itu telah mendapatkannya, Holmes mengikuti orang tersebut sampai orang tersebut menghilang. Esoknya, kasus bertambah rumit karena Stangerson, orang yang dicurigai Lestrade sebagai pelaku telah terbunuh. Terdapat pula tulisan RACHE dalam darah. Holmes telah menduganya. Disana, telah ditemukan pil yang satu berisi racun dan satunya lagi tidak. Dia telah melakukan pencarian ke seluruh kota dengan bantuan anak-anak jalanan di London. Mereka datang ke 221B Baker Street dan memanggil sebuah kereta bersama kusirnya. Tentu saja Gregson dan Lestrade heran dan mengira bahwa Holmes akan kabur ketika ia dicegat akan deduksinya. Tetapi, ia sendiri yang mengundang kusir itu dan menyatakan bahwa ia pelakunya. Luar biasa, bagaimana alih-alih mengejar si pelaku, namun Holmes membuat pelaku mendatanginya sendiri. Ketika pembunuhnya tertangkap, maka dimulailah bagian cerita kedua tentang masa lalu sang pembunuh dan bagaimana ia bisa melakukan pembunuhan tersebut. Pembaca dibawa mundur ke puluhan tahun sebelumnya, ke sebuah peristiwa bersejarah yang melibatkan ajaran Mormon, penyelamatan di padang gurun, kisah cinta terlarang, hingga kematian tragis. Tepatnya, kematian yang menjadi latar belakang pembunuhan yang diselidiki Sherlock Holmes 20 tahun kemudian. Setelah kasus selesai, Dr. Watson yang punya sejarah dibidang militer merasa tertarik dengan kasus yang ditangani Holmes dan memutuskan untuk mendokumentasikan semuanya di catatan miliknya. Tanpa disadari, Sherlock Holmes dan Dr. Watson telah menjadi sahabat karib selama proses penyelidikan kasus tersebut. Buku Study in Scarlet memiliki 2 sudut pandang, satu diceritakan oleh Watson dan satunya lagi diceritakan oleh orang ketiga. Kedua cerita ini akhirnya bertemu diakhir, menyajikan sebuah kasus pelik namun canggih yang akhirnya bisa diungkap oleh Sherlock Holmes. Pengenalan karakter 2 tokoh ini dibingkai dengan cara yang asyik sebari mengenalkan cara deduksi yang sering digunakan Holmes untuk memecahkan kasus-kasusnya. Misalnya, Holmes bisa memprediksi tinggi orang dengan melihat ketinggian tulisan yang ditulis di dinding TKP. “Kalau orang menulis di dinding, maka secara naluriah dia menulis setinggi matanya sendiri. Nah, tulisan di dinding itu berada sekitar enam kaki dari dari lantai.” Halaman 58 “Jarang – jarang ada orang sampai berdarah hidungnya karena emosi, kecuali ia berdarah tinggi, jadi kuduga pelakunya barangkali orang bertubuh tegap dan berwajah merah. Terbukti bahwa dugaan ku benar.” Halaman 206 Membaca serial Sherlock Holmes ibarat candu bagi pembacanya. Tak heran jika detektif nyentrik rekaan Arthur Conan Doyle ini segera merebut perhatian dunia. Fakta bahwa tahun 1887 buku ini diterbitkan semakin membuat nama Arhtur Conan Doyle semakin terkenal karena dapat membuat kasus dengan rapi dan menulis kisah detektif yang memukau serta sudut pandangnya yang berbeda dari orang kebanyakan merupakan contoh dari otak “out the box”. Kemampuannya berdeduksi serta kelihaiannya dalam melihat apa yang luput dari penglihatan orang lain telah mengajarkan kepada pembaca tentang bagaimana menjadi detektif yang tidak mudah tertipu dengan bukti-bukti palsu. Dari Holmes pula kita belajar banyak tentang bagaimana berpikir secara kreatif, bagaimana kita berfokus pada satu hal yang benar-benar kita butuhkan alih-alih mencoba menguasai hal-hal yang kurang kita butuhkan, dan bagaimana menjadi diri sendiri dengan segala keunikan yang kita punya. Cerita pada novel Sherlock Holmes memang sedikit sulit dipahami, jika kita tidak bersungguh-sungguh membacanya. Terkadang ada beberapa adegan dalam novel yang harus kita pikirkan dua kali agar bisa dimengerti. Tetapi, itulah gaya khas tulisan Arthur Conan Doyle. Bahasa terjemahannya cukup sederhana dan mudah dipahami. Novel ini sangat cocok untuk pembaca yang suka sekali dengan teka-teki, karena banyak sekali kejadian yang harus memutar otak dan tidak terduga akhirnya. Bagi pembaca yang menyukai cerita detektif atau misteri, novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca.
theyhave considerable value.[2] Although Conan Doyle wrote 56 short stories featuring Holmes, A Study in Scarlet is one of only four full-length novels in the original canon. The novel was followed by The Sign of the Four, published in 1890. A Study in Scarlet was the first work of detective fiction to incorporate the magnifying glass as an
AStudy In Scarlet: A Sherlock Holmes Novel : Doyle, Arthur Conan: Amazon.de: Bücher Wählen Sie Ihre Cookie-Einstellungen Wir verwenden Cookies und ähnliche Tools, die erforderlich sind, um Ihnen Einkäufe zu ermöglichen, Ihr Einkaufserlebnis
AbeBookscom: A Study in Scarlet: A Sherlock Holmes Novel (Sherlock Holmes, 1) (9781400165131) by Doyle, Sir Arthur Conan and a great selection of similar New, Used and Collectible Books available now at great prices.
ASTUDY IN SCARLET - FULL AudioBook - by Sir Arthur Conan Doyle - (Sherlock Holmes) | - A Study in Scarlet is a detective .17:13 Th
. 360 465 53 114 25 92 154 254
ringkasan novel sherlock holmes a study in scarlet